Nurlaili
Xi akuntansi 2
AYAT-AYAT
YANG MENJELASKAN TENTANG DOSA BESAR
Ayat-ayat yang mulia menjadi pangkal kebaikan bagi masing-masing individu umat Islam sepanjang hari-hari yang ia lewati. Karena ayat-ayat tadi memberikan batasan-batasan dan ranjau-ranjau yang harus diperhatikan oleh individu Muslim saat ia melakukan pilihan bagi ayunan langkahnya, sehingga ia tidak terjerumus ke dalam pilihan yang bodoh yang tidak berpedoman pada manhaj Allah. Seandainya manusia diciptakan sebagai makhluk "mekanik" tanpa dibekali kemampuan untuk melakukan pilihan pribadi, niscaya manusia akan terbebaskan dari beban untuk menentukan pilihan langkah itu.
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat [1234] kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu
dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh
manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh” (Q.S. Al Ahzab :
72)
jika manusia
menjauhkan dirinya dari faktor-faktor yang dapat mendekatkan dirinya dari
dosa-dosa besar, niscaya Allah SWT akan memberikan balasan bagi tindakannya itu
dengan menganugerahkannya penghapusan dan pengampunan dosa-dosa kecilnya.
Seluruh berita tadi memberikan ketenangan bagi jiwa manusia, sehingga ia tidak
berputus asa saat ia terlanjur melakukan pilihan yang bodoh dan melakukan
perbuatan yang melanggar ketentuan Allah.
1. (Q.S. Yunus ( 10 ) : 13)
1. (Q.S. Yunus ( 10 ) : 13)
“Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat-umat sebelum
kamu, ketika mereka berbuat kezaliman, padahal rasul-rasul mereka telah datang
kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, tetapi mereka
sekali-kali tidak hendak beriman. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada
orang-orang yang berbuat dosa”. (Q.S. Yunus ( 10 ) : 13).
2. (Q.S. Az Zukhruf (43) : 74)
2. (Q.S. Az Zukhruf (43) : 74)
“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam azab
neraka Jahannam”. (Q.S. Az Zukhruf (43) : 74).
3. ( Q.S An Nissa 4 : 31)
3. ( Q.S An Nissa 4 : 31)
“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang
dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu
(dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)”. (
Q.S An Nissa 4 : 31)
Penjelasan :
Pada ayat
diatas terdapat beberapa kata, yaitu menjauhi yang berarti
tidak mau mendekati, atau tidak mau mendekat-dekat ke situ dan mengelak kalau
bertemu. Kedua dosa-dosa besar, ketiga kesalahan-kesalahan tegasnya
banyak salah, yang menyebabkan orang yang berbuat menjadi serba-salah dari
akibat perbuatannya, baik cepat atau lambat-laun.
Panjang
pembicaraan Ulama tentang dosa. Apakah segala dosa itu besar? Atau adakah dosa
yang besar dan dosa yang kecil? Menurut Ibnu Abbas segala pendurhakaan kepada
Allah adalah dosa besar. Al-Baqillani dan al-Asfaraini dan Imam al-Haramain,
pun sependapat dengan faham Ibnu Abbas itu. Kaum al-Mu'tazilah dan al-Asy'ari
menyatakan bahwa dosa memang ada yang besar dan ada yang kecil.
Menurut
Hadis, memang ada tersebut dosa besar tujuh macam. Bukhari dan Muslim merawikan
dari Abu Hurairah tentang As-Sab'ul Mubiqat (Tujuh Dosa Besar).
Mempersekutukan yang lain dengan Allah. Membunuh suatu diri (termasuk diri
sendiri). Sihir, makan riba, memakan harta anak yatim, meninggalkan medan
perang di kala menyerbu musuh, menuduh-nuduh perempuan baik-baik berbuat zina.
Hadits yang
lain menyebut lagi yang lain mendurhakai ibu-bapa, saksi palsu, dan Iain-lain,
sehingga berlebih dari tujuh. Agar kita lebih mendekati maksud ayat, sudah
sudah nyata bahwa didalam ayat memang nyata ada Kabaa’ir (dosa-dosa
besar). Dan didalam ayat ada pula sayyi’aat (kesalahan-kesalahan),
yang dimaksud ialah kesalahan-kesalahan kecil. Kita sendiri didalam hidup
niscaya juga merasakannya.
Contoh:
ketika kita berjalan seorang diri kemudian melihat seorang perempuan cantik
sehingga hati kita menjadi tergiur atau tertarik, mungkin disini belum dosa,
akan tetapi jika kita kemudian memandangi lekuk tubuhnya dengan syahwat maka
tumbuhlah dosa kecil. Akan tetapi jika kemudian berzina maka tumbuhlah ia
menjadi dosa besar.
4. ( Q.S. An Nissa 4 : 48)
4. ( Q.S. An Nissa 4 : 48)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar”. ( Q.S. An Nissa 4 : 48).
Penjelasan :
Pada ayat
ini Allah menegaskan bahwa Dia sekali-kali tidak akan mengampuni perbuatan
syirik yang dilakukan oleh hamba-Nya, kecuali apabila mereka bertobat sebelum
mati. Syirik adalah dosa yang paling besar, karena orang musyrik beriktikad dan
mempercayai bahwa Allah SWT mempunyai sekutu dan tandingan yang disamakan
derajatnya dengan Dia.
Dalam
Alquran disebutkan berulang-ulang dosa syirik ini. Adapun dosa-dosa selain
syirik, jika dikehendaki Allah, Dia akan mengampuninya. Tentulah hal itu
disesuaikan dengan hikmah kebijaksanaan-Nya dan menurut tata cara Sunah Nya
yang berlaku. Misalnya yang berdosa itu benar-benar telah tobat dari dosanya
dan mengiringi tobat itu dengan amal-amal saleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar